Vivaldi. Salah satu browser yang disebut-sebut cukup ringan oleh banyak orang. Sebenarnya aku sudah tahu bahwa browser ini ada semenjak beberapa tahun yang lalu. Namun aku belum tertarik mencobanya. Awalnya aku pikir "sama saja" dengan
Opera dan
Firefox Quantum. Ternyata dugaan aku salah.
Untuk kau yang tidak bisa lepas dengan Google Chrome, Vivaldi ini bisa menjadi alternatif. Pasalnya kita semua tahu bahwa Chrome yakni browser yang paling banyak mengkonsumsi RAM komputer kita. Sedangkan Vivaldi menjawab tantangan itu, browser ini bisa menawarkan pengalaman yang hampir sama dengan Chrome namun ekonomis RAM.
Mengapa aku berkata begitu? Saya sudah mencoba membandingkan di laptop MacBook renta (Mid 2010) dengan RAM 4 GB. Untuk membuka Chrome butuh sekitar 10 detik menunggu. Sedangkan untuk membuka Vivaldi hanya butuh sekitar 2 detik saja. Saya sengaja mengetesnya di laptop dengan RAM pas-pasan biar terlihat bedanya.
Tampilan Vivaldi
Yang paling mencolok dari Vivaldi selain ringannya yakni tampilannya yang bisa diubah sesuai keinginan. Berikut ini yakni tampilan awal theme bawaan Vivaldi yang berjulukan
Redmond.
|
Saat buka Blogger |
|
Saat buka Gmail |
Selain itu, kau bisa menambahkan theme sendiri sesuai dengan keinginanmu. Kamu juga bisa mengatur mode malamnya juga.
|
Membuat theme sendiri di Vivaldi |
|
Mengubah preferensi theme |
Gesture
Selain tampilan, kau bisa menikmati gesture di browser Vivaldi ini. Gesture ini gunanya semacam ibarat shortcut. Hanya saja kau memanggilnya dengan santunan mouse atau trackpad.
Selain gesture bawaan, kau bisa juga menciptakan gesture dengan gayamu sendiri.
Profiler
Secara bawaan, di Vivaldi ini hanya menggunakan satu profile. Berbeda dengan Google Chrome yang bisa menciptakan banyak profile di satu browser. Karena Vivaldi ini berbasis Chrome, kau bisa memanggil fitur Profiler tersebut dengan cara mengetikkan di address kafe Vivaldi
chrome://settings. Lalu kau akan disuguhi dengan tampilan di bawah ini.
|
chrome://settings |
|
Bisa menambah profile |
Kamu tetap bisa menambah profile dan menggunakan profile tersebut. Hanya saja yang belum aku temukan di Vivaldi ini yakni sync profile Google ibarat yang ada di Chrome. Di Vivaldi ini kau hanya bisa import dan export data saja, bukan sync. Mungkin fitur ini sengaja dihilangkan biar Vivaldi ini tetap ringan.
Itulah beberapa yang sanggup aku ceritakan ketika mencoba Vivaldi. Kamu bisa mencobanya sendiri dan menemukan banyak hal unik lainnya di browser ringan yang satu ini. Selamat mencoba!
0 Response to "Pengalaman Mencoba Vivaldi, Browser Chrome Versi Ringan"