Tak terasa sudah satu ahad berlalu menggunakan Samsung Galaxy J7 Pro. Di entri kali ini saya sedikit mengulas mengenai pengalaman saya beli Samsung J7 Pro (keluaran 2017) dan unboxing. Sayangnya saya tidak dapat menciptakan video unboxing alasannya ialah keterbatasan alat. Jadinya ya cuma foto-foto saja.
Setelah saya buka bungkusnya ternyata gratis jelly case. Jelly case-nya juga bagus, lebih tebal dari jelly yang biasanya dijual.
Saya sendiri sesudah menimbang-nimbang, saya lebih menentukan yang warna blue silver. Entah mengapa saya suka dengan warna ini. Kalau yang hitam, sudah bosan. Ponsel Lenovo A6000+ punya saya juga sebelumnya hitam. Kalau yang gold, Xiaomi punya istri saya juga sudah warna white-gold.
Di dalam kardusnya ada kelengkapan berupa charger, headset, colokan kartu SIM, dan buku panduan.
Ada beberapa pertimbangan yang muncul waktu itu, antara lain: Xiaomi Redmi 5, ASUS Max Pro, Samsung J7 Prime, dan Samsung J5 Pro. Intinya dari keempat pilihan tersebut ialah terletak pada RAM-nya yang 3 GB.
Alasan sederhana saya mengapa saya fokus pada RAM ialah alasannya ialah RAM ini seringkali jadi hambatan ketika menjalankan banyak aktivitas di ponsel. Kalau storage sih masih dapat ditambah dengan beli micro SD eksternal. Tidak menyerupai RAM yang sudah ditambah.
Setelah melihat aneka macam review di YouTube dan baca-baca artikel di internet, akibatnya pilihan jatuh ke Samsung Galaxy J5 Pro. Tapi di dalam hati terpengaruhi dengan Samsung Galaxy J7 Pro. Kemudian berlalu beberapa hari dan ternyata ada perhiasan suntikan dana. Hehe. Akhirnya saya pilih Samsung Galaxy J7 Pro alasannya ialah display-nya yang sudah Full HD.
Di sisi lain, istri saya juga mendukung saya membeli brand Samsung. Pengalaman saya beli Lenovo A6000+, kameranya yang 8 MP ternyata tidak lebih manis dari kamera Samsung Galaxy Ace yang cuma 5 MP. Saya juga kaget waktu itu.
Kalau untuk Xiaomi sih kameranya masih kalah dengan Lenovo. Saya sudah menunjukan sebelumnya dengan memfoto satu barang dengan dua hp; milik saya Lenovo A6000+ 8 MP dan milik istri Xiaomi Redmi 5A 13 MP. Secara MP Xiaomi memang lebih besar, tapi tetap menang Lenovo.
Kalau untuk ASUS, ada desas-desus yang tidak menyenangkan mengenainya. Ponsel ASUS ini diberitakan praktis panas. Bahkan ada yang sarkas, ini hp atau setrika. Hehe.
Selain alasan itu semua, istri saya juga lagi demen foto produk makanan dengan hp. Maka dari itu, tampaknya memang Samsung lah yang dapat memenuhi kebutuhan saya ini. Sebenarnya sih kalau budget-nya berlebih ya pilih iPhone saja. Haha.
Dari sisi RAM, Samsung Galaxy J7 Pro ini sudah 3 GB. Storage-nya 32 GB dengan kapasitas kosongnya ialah 24,4 GB. Dukungan memori eksternalnya hingga 256 GB. Mantap lah untuk kau yang suka menyimpan foto.
Selain itu, dari sisi kameranya, kamera utama (belakang) dan kamera selfie (depan) ialah 13 MP. Pengalaman pakai kamera Samsung Galaxy J7 Pro ini, saya puas. Hasilnya bagus. Berikut ini ialah salah satu hasil foto istri saya menggunakan Samsung Galaxy J7 Pro.
Bagaimana? hasil fotonya manis kan? Lebih manis lagi sih bergotong-royong kau dapat eksklusif beli kamera mirrorless harga 3 jutaan. Tapi itu sih kalau kau memang ingin fokus di kamera. Jika kau ingin all in one, ya Samsung J7 Pro ini rasanya sudah cukup untuk fitur kameranya.
Dari sisi display, ponsel ini memiliki display 5,5 inci dengan resolusi Full HD (1920 x 1080 piksel). Saya rasa dengan display yang menyerupai ini sudah memuaskan. Apalagi dilengkapi dengan Super AMOLED, sehingga kau akan menikmati sensasi warna layar yang menyenangkan.
Berikut ini ialah tampilan UI-nya. Cukup menyenangkan. Icon-icon-nya juga intuitif sekali. Saya suka. Sebelumnya saya melihat UI menyerupai ini ada di Samsung S8+ milik sobat saya.
Dari sisi prosesornya, menggunakan CPU Octa-core 1.6GHz. Cukuplah jikalau untuk menjalankan game-game terkenal ketika ini. Selain itu dari sisi baterai juga menggunakan 3600 mAh. Cocok untuk kau yang doyan nge-game, tidak cepat melaksanakan charging.
Untuk saya sendiri yang jarang bermain game, ponsel ini cuma saya charge sehari sekali, kadang dua hari sekali. Sangat berbeda dengan ponsel Lenovo saya yang baterainya cuma 2300 mAh, yang kadang dua kali charge dalam sehari.
Fitur lainnya yang mendukung ponsel ini ialah NFC. Hanya saja saya selalu gagal waktu mengecek saldo Indomaret Card menggunakan NFC Samsung Galaxy J7 Pro ini. Entah, saya tidak tahu penyebabnya.
Update: Eh tapi, kini sudah bisa, saya sudah menemukan caranya. Caranya menggunakan NFC Samsung Galaxy J7 Pro untuk mengecek saldo Indomaret Card.
Jika kau punya pertanyaan, kritik, atau saran; kau dapat komentar di bawah ini.
Pengalaman Beli Samsung Galaxy J7 Pro Online
Samsung Galaxy J7 Pro ini ialah kali kedua ponsel yang saya beli online. Sebelumnya saya pernah membeli ponsel Xiaomi Redmi 5A ketika Flash Sale. Dulu saya sempat ragu apakah beli ponsel secara online kondusif atau tidak. Tapi sesudah beberapa kali melihat track record pengiriman di salah satu e-commerce yang sering saya beli, akibatnya saya yakin untuk beli HP online saja.
Selama 15 kali melaksanakan transaksi di e-commerce OmOm ini pengiriman selalu bagus; bungkusnya selalu memperhatikan keamanan dan waktu pengiriman cepat. Hanya saja dalam perkara Samsung J7 Pro yang saya beli ini agak lama, alasannya ialah terkendala tanggal merah yang beruntun. Total hari yang diharapkan ialah 6 hari. Padahal biasanya pesan sekarang, besok atau lusa sudah sampai.
Ada beberapa alasan sih saya menentukan untuk beli HP online di OmOm ini. Yang pertama alasannya ialah harganya lebih murah dari konter-konter HP yang ada di mall. Yang kedua, setidaknya saya dapat lolos dari rayuan sales yang biasa nyelesin Oppo dan Vivo. Haha.
Pengalaman tahun 2014 lalu, saya rencana beli Samsung, eh kena rayuan ajal sales Oppo. Jadinya malah beli Oppo. Kan ga lucu, dari rumah sudah memantapkan hati buat beli ponsel Samsung, hingga sana berpindah ke lain hati. Dan hingga rumah menyesal, mengapa saya beli Oppo. Hehe.
Alasan yang ketiga saya beli ponsel online ini alasannya ialah saya punya voucher sebesar 150 ribu OmOm. Tak hanya itu sih, sesudah saya mengunjungi website resmi Samsung, saya eksklusif diarahkan ke tiga e-commerce besar ketika mengeklik tombol beli. E-commerce besar tersebut ialah OmOm, SuryaMall, dan Lazhabis.
Dan sesudah saya cari yang termurah dan memasukkan voucher tadi, tidak mengecewakan lah saya hanya perlu bayar sekitar 3,3 jutaan untuk Samsung J7 Pro (2017) ini. Padahal nih kalau beli offline, niscaya harganya sekitar 3,7 jutaan atau mungkin lebih mahal.
Baiklah, selanjutnya saya akan sedikit menawarkan citra isi dari kardus Samsung Galaxy J7 Pro yang saya terima.
Unboxing Samsung Galaxy J7 Pro
Saat pertama kali tiba kurirnya, saya tidak sabar ingin segera membukanya. Untungnya masih teringat untuk mendokumentasikannya untuk diposting di blog Iskael.com ini.Bungkus Samsung Galaxy J7 Pro |
Setelah saya buka bungkusnya ternyata gratis jelly case. Jelly case-nya juga bagus, lebih tebal dari jelly yang biasanya dijual.
Ternyata Gratis Jelly Case |
Jelly Case Gratis |
Saya sendiri sesudah menimbang-nimbang, saya lebih menentukan yang warna blue silver. Entah mengapa saya suka dengan warna ini. Kalau yang hitam, sudah bosan. Ponsel Lenovo A6000+ punya saya juga sebelumnya hitam. Kalau yang gold, Xiaomi punya istri saya juga sudah warna white-gold.
Samsung Galaxy J7 Pro Blue Silver |
Di dalam kardusnya ada kelengkapan berupa charger, headset, colokan kartu SIM, dan buku panduan.
Kelengkapan di dalam kardusnya |
Alasan Memilih Samsung Galaxy J7 Pro
Sebelumnya saya sempat bingung ketika ponsel saya Lenovo A6000+ rusak. Mau beli ponsel apa yah. Cukup usang sih, sekitar semingguan saya riset hp yang cocok dengan kebutuhan saya dan yang paling penting ialah budget-nya juga mencukupi.Ada beberapa pertimbangan yang muncul waktu itu, antara lain: Xiaomi Redmi 5, ASUS Max Pro, Samsung J7 Prime, dan Samsung J5 Pro. Intinya dari keempat pilihan tersebut ialah terletak pada RAM-nya yang 3 GB.
Alasan sederhana saya mengapa saya fokus pada RAM ialah alasannya ialah RAM ini seringkali jadi hambatan ketika menjalankan banyak aktivitas di ponsel. Kalau storage sih masih dapat ditambah dengan beli micro SD eksternal. Tidak menyerupai RAM yang sudah ditambah.
Setelah melihat aneka macam review di YouTube dan baca-baca artikel di internet, akibatnya pilihan jatuh ke Samsung Galaxy J5 Pro. Tapi di dalam hati terpengaruhi dengan Samsung Galaxy J7 Pro. Kemudian berlalu beberapa hari dan ternyata ada perhiasan suntikan dana. Hehe. Akhirnya saya pilih Samsung Galaxy J7 Pro alasannya ialah display-nya yang sudah Full HD.
Di sisi lain, istri saya juga mendukung saya membeli brand Samsung. Pengalaman saya beli Lenovo A6000+, kameranya yang 8 MP ternyata tidak lebih manis dari kamera Samsung Galaxy Ace yang cuma 5 MP. Saya juga kaget waktu itu.
Kalau untuk Xiaomi sih kameranya masih kalah dengan Lenovo. Saya sudah menunjukan sebelumnya dengan memfoto satu barang dengan dua hp; milik saya Lenovo A6000+ 8 MP dan milik istri Xiaomi Redmi 5A 13 MP. Secara MP Xiaomi memang lebih besar, tapi tetap menang Lenovo.
Kalau untuk ASUS, ada desas-desus yang tidak menyenangkan mengenainya. Ponsel ASUS ini diberitakan praktis panas. Bahkan ada yang sarkas, ini hp atau setrika. Hehe.
Selain alasan itu semua, istri saya juga lagi demen foto produk makanan dengan hp. Maka dari itu, tampaknya memang Samsung lah yang dapat memenuhi kebutuhan saya ini. Sebenarnya sih kalau budget-nya berlebih ya pilih iPhone saja. Haha.
Spesifikasi Samsung Galaxy J7 Pro
Menulis review tidaklah lengkap jikalau tidak menulis spesifikasinya juga. Spesifikasi lengkap Samsung Galaxy J7 Pro ini ialah sebagai berikut.Dari sisi RAM, Samsung Galaxy J7 Pro ini sudah 3 GB. Storage-nya 32 GB dengan kapasitas kosongnya ialah 24,4 GB. Dukungan memori eksternalnya hingga 256 GB. Mantap lah untuk kau yang suka menyimpan foto.
Selain itu, dari sisi kameranya, kamera utama (belakang) dan kamera selfie (depan) ialah 13 MP. Pengalaman pakai kamera Samsung Galaxy J7 Pro ini, saya puas. Hasilnya bagus. Berikut ini ialah salah satu hasil foto istri saya menggunakan Samsung Galaxy J7 Pro.
Hasil foto menggunakan Samsung Galaxy J7 Pro |
Bagaimana? hasil fotonya manis kan? Lebih manis lagi sih bergotong-royong kau dapat eksklusif beli kamera mirrorless harga 3 jutaan. Tapi itu sih kalau kau memang ingin fokus di kamera. Jika kau ingin all in one, ya Samsung J7 Pro ini rasanya sudah cukup untuk fitur kameranya.
Dari sisi display, ponsel ini memiliki display 5,5 inci dengan resolusi Full HD (1920 x 1080 piksel). Saya rasa dengan display yang menyerupai ini sudah memuaskan. Apalagi dilengkapi dengan Super AMOLED, sehingga kau akan menikmati sensasi warna layar yang menyenangkan.
Berikut ini ialah tampilan UI-nya. Cukup menyenangkan. Icon-icon-nya juga intuitif sekali. Saya suka. Sebelumnya saya melihat UI menyerupai ini ada di Samsung S8+ milik sobat saya.
Dari sisi prosesornya, menggunakan CPU Octa-core 1.6GHz. Cukuplah jikalau untuk menjalankan game-game terkenal ketika ini. Selain itu dari sisi baterai juga menggunakan 3600 mAh. Cocok untuk kau yang doyan nge-game, tidak cepat melaksanakan charging.
Untuk saya sendiri yang jarang bermain game, ponsel ini cuma saya charge sehari sekali, kadang dua hari sekali. Sangat berbeda dengan ponsel Lenovo saya yang baterainya cuma 2300 mAh, yang kadang dua kali charge dalam sehari.
Fitur lainnya yang mendukung ponsel ini ialah NFC. Hanya saja saya selalu gagal waktu mengecek saldo Indomaret Card menggunakan NFC Samsung Galaxy J7 Pro ini. Entah, saya tidak tahu penyebabnya.
Update: Eh tapi, kini sudah bisa, saya sudah menemukan caranya. Caranya menggunakan NFC Samsung Galaxy J7 Pro untuk mengecek saldo Indomaret Card.
Kesimpulan
Dari keseluruhan review yang sudah saya lakukan dan selama seminggu saya memakainya, saya puas menggunakan Samsung Galaxy J7 Pro ini. Hanya saja saya masih ingin tau dengan NFC-nya yang belum dapat mendeteksi saldo Indomaret Card.Jika kau punya pertanyaan, kritik, atau saran; kau dapat komentar di bawah ini.
0 Response to "Review Samsung Galaxy J7 Pro (2017)"